CEC

CEC
Entertainment n costum Production

Senin, 31 Desember 2012


Nyi Ronggeng Tanji”




JUDUL TARI :
Nyi Ronggeng Tanji

DALAM RANGKA :
FESTIVAL NASIONAL KESENIAN TARI NUSANTARA TAHUN 2011
JAKARTA, 19 – 23 SEPTEMBER 2011

PELINDUNG :
GUBERNUR PROV. JAWA BARAT
BUPATI KARAWANG

PENANGGUNGJAWAB DAN OFFICIAL :
DINAS PARIWISATA DAN KEBUDAYAAN PROV. JAWA BARAT
DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA KAB. KARAWANG

PELAKSANA :
STUDIO TARI “SURYA MEDAL”

PENATA TARI :
IRMA CINTHA NURMALA, S.Pd.

PENATA KARAWITAN :
AGUS SUKMANA,S.Sn.

PENATA ARTISTIK :
Drs. CEPI MOH. THAMRIN W.

PENULIS NASKAH/DESKRIPSI/PUBLIKASI :
NANDANG MOCH. C. MAULANA

JUMLAH PESERTA :
PANGRAWIT            =  13 ORANG
JURU KAWIH            = 1 ORANG
PENARI                      = 8 ORANG

RENTANG PENYAJIAN :
DURASI 15 MENIT


KATA PENGANTAR
            Generasi muda sebagai kader penerus bangsa diharapkan dapat memberikan kontribusi yang berarti bagi kelanjutan perkembangan dan pembangunan budaya bangsa. Generasi muda dikenal penuh dengan semangat dan penuh dengan ide-ide kreatif, akan tetapi ide-ide kreatif terkadang tidak tersalurkan bahkan sampai salah menyalurkan karena terbatasnya sarana dan media untuk menampung kreativitas tersebut. Bahkan yang lebih parah adalah karena kesulitan tersebut, budaya tradisional yang seharusnya dilestarikan akhirnya sedikit demi sedikit hilang dan bahkan tidak sedikit generasi muda yang memandang sebelah mata terhadap seni budaya tradisional.
Saat ini adalah masa dimana seni tradisional mulai terdiskriminasi dengan budaya-budaya seni modern yang lebih banyak diminati oleh generasi muda. Hal ini menumbuhkan kesadaran bahwa tidak mustahil seni budaya tradisional lama kelamaan akan terberangus dan tergantikan dengan budaya modern, sehingga seni budaya tradisional itu sendiri akan merasa kehilangan jati dirinya.
Sulitnya melaksanakan proses-proses penyadaran dari sikap apatis generasi muda terhadap seni budaya tradisional dikarenakan ketidak tertarikan mereka terhadap seni budaya tradisional yang mungkin dianggap menjemukan dan tidak modern. Karena mereka akan lebih tertarik dengan hal-hal yang berbeda dan unik.
Sehubungan dengan hal tersebut diatas, Naskah ini akan memberikan suatu tatanan dalam penggarapan seni tari tradisi sehingga dapat dinikmati oleh semua kalangan terutama dalam konteks pelestariannya sehingga generasi muda dapat merasa terpanggil untuk lebih memantapkan dirinya sekaligus mengenalkan seni budaya tradisional terhadap generasi muda, demi terlaksananya program-program pemerintah bagi pelestarian dan Pengembangan seni budaya tradisional.
Karawang, 1 Agustus 2011
Penulis
NANDANG MOCH. C. M.




BAB I
PENDAHULUAN

1.1.       Latar Belakang
Bangsa Indonesia dikenal dengan berbagai macam unsur kebudayaan yang kuat dan berakar yaitu diantaranya adalah adat istiadat dan kesenian tradisional. Kedua unsur tersebut masih dapat kita temukan di beberapa daerah khususnya di Jawa Barat yang masih memegang teguh adat istiadat dan Kesenian Tradisional daerah setempat, seperti dikemukakan oleh Koentjoroningrat (1970 : 2) bahwa :
Bangsa Indonesia memiliki beragam unsur kebudayaan yang kuat dan berakar, isi dari kebudayaan yang ada sekarang ini terdiri dari beberapa system antara lain : system religi, upacara keagamaan, sosial, organisasi kemasyarakatan, pengetahuan, bahasa, kesenian, mata pencaharian hidup dan system teknologi / peralatan.
 Kesenian merupakan bagian dari unsur kebudayaan yang memiliki beberapa cabang seni yaitu seni tari, karawitan dan seni musik tradisional, seni teater rakyat dan sebagainya. Cabang-cabang seni tersebut memiliki bentuk serta karakteristik tersendiri yang satu sama lain berbeda.
Seni tari merupakan salah satu bagian dari kesenian, memiliki peran yang sangat penting dalam kehidupan masyarakat terutama masyarakat agraris. Dalam situasi tertentu tari banyak digunakan sebagai media upacara kesuburan serta sebagai hiburan masyarakat. Hal tersebut membuktikan bahwa peranan tari sangatlah penting dalam kehidupan masyarakat, baik itu masyarakat kecil, menengah bahkan sampai kalangan atas.
Kesenian Tradisi juga dapat diartikan sebagai perwujudan atas perilaku normative manusia yang menghasilkan suatu karya cipta dan berkembang secara turun temurun. Secara praktis kesenian tradisi adalah suatu produk yang berkembang melalui proses kebiasaan . dalam perkembangannya, melalui fungsi dan nilai seni tradisi menjadi simbol karakteristik masyarakat. Setelah menjadi produk kreativitas, seni tradisi terpengaruhi suasana kompetitif karena dihadapkan pada produk-produk lainnya.
Upaya pembinaan dan pengembangan kebudayaan nasional tidak terlepas dari pengkajian dan pelestarian kebudayaan daerah. Sebagaimana dinyatakan dalam penjelasan pasal 32 UUD 1945 bahwa “Kebudayaan lama dan asli yang terdapat sebagai puncak-puncak kebudayaan daerah seluruh Indonesia terhitung sebagai kebudayaan bangsa”. Kaitanya dengan hal tersebut bahwa kebudayaan suatu suku bangsa – apapun bentuknya – perlu dibina dan dikembangkan karena akan memberikan data dan informasi budaya yang pernah berlangsung pada jamannya. Manusia harus dapat menempatkan dirinya di alam kehidupan serba modern, tanpa harus kehilangan jati dirinya sebagai bangsa Indonesia yang berbudi luhur dan bertaqwa.
Kaitannya dengan peningkatan Index Pembangunan Manusia (IPM), seni budaya memiliki peran praktis dalam rangka meningkatkan kwalitas informasi yang terkait dengan program pemerintah dalam hal tersebut. Selain sebagai media hiburan, seni budaya yang lebih dititik beratkan kedalam bentuk kesenian dalam kontek organisasional dapat pula membantu menyebarluaskan informasi pembangunan guna tercapainya target-target meningkatkan pengertian masyarakat tentang Index Pembangunan Manusia yang selama ini menjadi tugas yang harus dicapai oleh pemerintah.
Dalam Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat no. 7 tahun 1996 pasal 2 ayat c, bahwa pelestarian, pembinaan dan pengembangan seni budaya daerah terus dilakukan guna meningkatkan sikap positif generasi muda terhadap seni budaya daerah, serta meningkatkan keikutsertaan masyarakat dalam usaha pelestarian, pembinaan dan pengembangan seni budaya daerah.
Pada situasi seperti ini para pelaku seni sudah terjebak hanya kedalam pemikiran pelestarian dan pengembangan seni tradisi. Tidak terpikirkan proses tradisi yang alamiah. Kenapa tidak, proses tradisi dijadikan kekuatan yang mendasari perkembangan kreativitas. Naluriah insani setiap masyarakat sudah menurun dalam ekpresi tradisinya. Berkesenian sudah bukan sebagai kebiasaan masyarakat, melainkan kebiasaan bagi pelaku seni. Sehingga timbul pemikiran bahwa masyarakat tradisi merupakan habitat berkembangnya seni tradisi. Padahal Pembangunan Sumber Daya Manusia pada umumnya memiliki korelasi yang integral antara beberapa aspek yang menjadi fragmen pembangunan, yaitu aspek ekonomi, sosial, dan budaya merupakan satu kesatuan yang harus dipadukan menjadi suatu potensi guna tercapainya keberhasilan pembangunan SDM.
Dalam perkembangan Budaya Nasional, Sumber Daya Manusia (SDM) sebagai faktor kualitas harus menunjang dan perlu menjadi perhatian, sehingga mampu memahami kontektualitas seni, terutama seni pembangunan dan pembangunan seni. Maka dari pada itu perlu ditingkatkan apresiasinya. Maka Insya Allah akan tercapai keinginan dari Peraturan Daerah tersebut, sehingga akan sinergis dengan penjelasan pasal 32 UUD 1945.
Sebagai realisasi kongkrit dari hal tersebut diatas, maka kami para Seniman Karawang yang tergabung dalam sebuah wadah organisasi Dewan Kesenian Karawang (DKK) dan didukung serta ditunjang oleh pemerintah daerah Provinsi Jawa Barat serta Pemerintah Daerah kabupaten Karawang melalui Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Jawa Barat serta Dinas Kebudayaan dan Pariwisata kabupaten Karawang, siap berperan aktip dalam mengisi setiap kegiatan seni budaya yang di selenggarakan baik oleh Dinas atau instansi terkait maupun oleh pihak-pihak swasta lainnya.
Untuk itu melalui event Festival Nasional Kesenian Tari Nusantara Tahun 2011, yang diselenggarakan oleh Direktorat Kesenian, Direktorat Jendral Nilai Budaya, Seni dan Film, Kementrian Kebudayaan dan Pariwisata Republik Indonesia, kami para seniman Jawa Barat siap memberikan satu sajian kesenian tradisi dengan segala kreatifitasnya sehingga sajian tersebut dapat menjadikan sajian yang bisa dinikmati oleh berbagai kalangan.

1.2.       Konsep Garapan
Kabupaten Karawang terletak di utara provinsi Jawa Barat, merupakan salah satu daerah lumbung padi, Kota Pangkal Perjuangan dan kini menjadi Kota Kawasan Industri.
Masyarakat Karawang yang religius, tegas, dan sopan, memiliki karya seni tradisional yang khas, seperti Ketuk Tilu, Jombret/Dombret, Topeng Banjet, Tanji, Ajeng dan lain-lain. Demikian juga lagu daerah, lagu-lagu yang berkembang pada jaman bihari, kiwari tetap bertahan, seperti Sulanjana, Terembel, Bardin, Kangsreng dan Peuyeum Gaplek.
Dalam perkembangan mengikuti kemajuan jaman, Lagu Peuyeum Gaplek dengan gaya khas musik Tanji, serta di kolaborasikan dengan musik Rudat Terbang dan Gamdan, kini mulai hampir tergeser kedudukannya di blantika musik tradisional, sedikit demi sedikit akan diangkat kembali dengan modifikasi yang apik menjadi dasar sebuah garapan tarian yang berjudul Nyi Ronggeng Tanji, yang akan di lombakan pada Festival Nasional Tari Nusantara Tahun 2011 yang akan dilaksanakan pada Tanggal 19 – 23 September 2011 di Gedung Kesenian Jakarta.
Tarian ini merupakan tarian kelompok, diiringi gamelan Salendro, lagu Peuyeum Gaplek dan nuansa musik Tanji serta musik Rudat/Terbang yang sangat khas ke karawangan. Tari Nyi Ronggeng Tanji yang di garap oleh para Penata muda Karawang berharap tarian ini bisa mewakili inspirasi masyarakat Karawang khususnya dan masyarakat Jawa Barat pada umumnya dalam memperkenalkan seni tari Tradisi yang telah dimodifikasi dan bisa dinikmati semua orang dengan tidak mengurangi ciri khas seni tari tradisi Kabupaten Karawang.

1.2.1.  Ide / Gagasan
Nyi Ronggeng Tanji merupakan tarian yang bersumber dari penari-penari Tanji yang dulu pernah berkembang di daerah Karawang provinsi Jawa Barat dan kini hampir punah. Tarian ini terbentuk karena Penata terinspirasi dengan kisah hidup seorang Ronggeng yang ternyata dibalik gemerlapnya busana dan tebalnya make-up, ada sekelumit kisah sedih cintanya yang ditutupi tanpa diketahui oleh para penggemarnya ataupun masyarakat. Yaitu kisah karena merasa terhinakan oleh kekasihnya yang menganggap bahwa cinta untuk seorang Ronggeng hanyalah sebuah cinta sesaat. Hal tersebut tak bias diterima begitu saja oleh Ronggeng. Karena walaupun hanya seorang Ronggeng, tapi dia juga seorang perempuan biasa yang mendambakan cinta sejatinya. Hingga akhirnya Nyi Ronggeng Tanji bangkit kembali dari kesedihannya untuk membuktikan bahwa tidak semua penari Ronggeng dapat dipandang sebelah mata / dihinakan.

1.2.2.        Konsep Pengembangan
1.2.2.1.  Koreografi Tari
Dalam hal ini Penata Tari / Koreografer Tari lebih menitik beratkan pada pengkemasan penari wanita dalam penataan geraknya. Penata menginginkan bahwa penari Nyi Ronggeng Tanji ini tidak selalu di identikkan dengan penari-penari ronggeng yang mungkin banyak mengumbar sensualitas dalam melakukan gerakan tarinya, oleh karena itu Penata berharap bahwa pandangan masyarakat terhadap penari Ronggeng Tanji tidak lagi memandang kearah yang bersifat pornografi/negatif. Penata memberi kemasan pada salah satu propertinya yaitu adalah Kuku Panjang sebagai kiasan kelentikan jemari seorang penari merupakan gambaran bahwa keteguhan ada dalam jiwanya sehingga dia dapat bangkit kembali untuk menjalani kehidupannya. Penata mengemas suasana Ronggeng dalam penataan gerak dan irama musiknya di ilhami dari musik Tanji dan ciri khas gerak yang bersumber dari Kesenian Khas Kab Karawang yaitu : Ketuk tilu, Banjet, Soja, Terembel.

1.2.2.2.  Iringan Musik
Penata Musik Karawitan pada tari Nyi Ronggeng Tanji lebih memfokuskan pada penggabungan musik pentatonis dengan diatonis. Sebagai tari rakyat tradisional Nyi Ronggeng Tanji diiringi oleh gamelan Salendro, Rebab, Kecrek, Saron, Bonang, gendang dan goong di kolaborasikan atau dipadukan dengan alat musik khas tanji yaitu Tube,  Trombone, Cymbalis, serta Terbang / Rebana dilengkapi dengan sinden (vokal wanita).

1.2.2.3.  Rias dan Busana
Penata Artistik melirik dari sisi Rias dan Busana untuk Penari Nyi Ronggeng Tanji pada dasarnya tidak lepas dari jenis dan karakter penari Ronggeng Karawang pada umumnya, selain itu ada penambahan variasi kostum dalam arti merupakan pengembangan serta kreativitas Penata itu sendiri. Dalam hal Rias wajah Penata hanya mempertegas ciri dan karakternya saja, yaitu rias cantik dengan sanggul dimodifikasi dengan ornament-ornamen untuk pemanis agar lebih menarik untuk ditonton. Adapun busana yang dipergunakan merupakan khas dari busana adat Karawang seperti Kace, kewer, apok, kebaya, kain.( yang dimodif)

1.2.2.4.  Setting
Pada setting, Penata artistik menerapkan Sett Up panggung nya berupa nuasa natural atau alami. Penata hanya menggunakan lampu-lampu penerangan sebagai dekorasi panggung. Penata juga mnggunakan level sebagai bentuk artistic yang konteporer. Yaitu 3 buah level / pnggung trap ukuran 2x2m lengkap dengan layar putih yang di beri sorotan lampu natural dari belakan layar. Sedangkan untuk beground belakang hanya dibutuhkan sebuah layar berwarna hitam sebagai gambaran bahwa segala bentuk kehidupan hanya berjalan secara alami tanpa rekayasa apapun.

1.2.2.5.  Tata Lampu
Untuk penataan cahaya pada sett pertama Penata menggunakan Lampu Top dan lampu Wing sebagai gambaran suasan malam pada saat pertunjukan tari Nyi Ronggeng Tanji  ini berlangsung. Untuk selanjutnya lampu mulai terang sedikit demi sedikit (remang-remang), dan sorotan lampu natural dari belakang layar putih ketika pemunculan penokohan yang menggambarkan hati Nyi Ronggeng Tanji yang dilanda kesedihan dan kekecewaan. Saat itu untuk suasana religi, peñata menggambarkannya dengan sorotan lampu Ultra Violet. Setelah itu Lampu Top (putih) mulai dinyalakan dengan lampu  Wing (merah dan hijau) ketika suasana menggambarkan kebangkitan jiwa Nyi Ronggeng Tanji yang lebih tegas menghadapi kehidupan.

1.2.3.  Sumber Garap
Nyi Ronggeng Tanji merupakan tarian yang bersumber dari penari-penari Tanji yang dulu pernah berkembang di daerah Karawang dan kini hampir punah. Tarian ini terbentuk karena Penata terinspirasi dengan kisah hidup seorang Ronggeng yang ternyata dibalik gemerlapnya busana dan tebalnya make-up, ada sekelumit kisah sedih cintanya yang ditutupi tanpa diketahui oleh para penggemarnya ataupun masyarakat. Yaitu kisah karena merasa terhinakan oleh kekasihnya yang menganggap bahwa cinta untuk seorang Ronggeng hanyalah sebuah cinta sesaat. Hal tersebut tak bisa diterima begitu saja oleh Ronggeng. Karena walaupun hanya seorang Ronggeng, tapi dia juga seorang perempuan biasa yang mendambakan cinta sejatinya. Hingga akhirnya Nyi Ronggeng Tanji bangkit kembali dari kesedihannya untuk membuktikan bahwa tidak semua penari Ronggeng dapat dipandang sebelah mata / dihinakan.
Nyi Ronggeng Tanji merupakan seorang  penari yang selalu meliukkan badannya dengan heroik dan erotis untuk memikat penonton agar selalu suka dengan penampilan kesenian ini. Namun begitu, sebagai gadis – gadis lugu wajahnya selalu disembunyikan hanya untuk menahan malu. Ronggeng tetap ronggeng, walau lugu orang lain tak mau tahu, walau lugu dia tetap harus berani dan ceria. Itulah Nyi Ronggeng Tanji.
Penata mengemas suasana Ronggeng dalam penataan gerak dan irama musiknya di ilhami dari musik Tanji dan ciri khas gerak yang bersumber dari Kesenian Khas Kab Karawang yaitu : Ketuk tilu, Banjet, Soja, Terembel.
Sedangkan dalam Karawitannya tari Nyi Ronggeng tanji lebih memfokuskan pada penggabungan musik pentatonis dengan diatonis. Sebagai tari rakyat tradisional Nyi Ronggeng Tanji diiringi oleh gamelan Salendro, Rebab, Kecrek, Saron, Bonang, gendang dan goong di kolaborasikan atau di padu kan dengan alat musik khas tanji yaitu Tube,  Trombone, Cymbalis dan terbang/rebana, serta pelengkap vocal sinden sebagai pemanis.
Penata Artistik melirik dari sisi Rias dan Busana untuk Penari Nyi Ronggeng Tanji pada dasarnya tidak lepas dari jenis dan karakter penari Ronggeng Karawang pada umumnya, selain itu ada penambahan variasi kostum dalam arti merupakan pengembangan serta kreativitas Penata itu sendiri. Dalam hal Rias wajah Penata hanya mempertegas ciri dan karakternya saja, yaitu rias cantik dengan sanggul dimodifikasi dengan ornament-ornamen untuk pemanis agar lebih menarik untuk ditonton. Adapun busana yang dipergunakan merupakan khas dari busana adat Karawang seperti Kace, kewer, apok, kebaya, kain.( yang dimodif)
Pada setting, Penata artistik menerapkan Sett Up panggung nya berupa nuasa natural atau alami. Penata hanya menggunakan lampu-lampu penerangan sebagai dekorasi panggung. Penata juga mnggunakan level sebagai bentuk artistic yang kontemporer. Yaitu 1 buah level / panggung trap ukuran 2x2m lengkap dengan layar putih yang di beri sorotan lampu natural dari belakan layar. Sedangkan untuk beground belakang hanya dibutuhkan sebuah layar berwarna hitam sebagai gambaran bahwa segala bentuk kehidupan hanya berjalan secara alami tanpa rekayasa apapun. Untuk penataan cahaya pada sett pertama Penata menggunakan Lampu Top dan lampu Wing sebagai gambaran suasan malam pada saat pertunjukan tari Nyi Ronggeng Tanji ini berlangsung. Untuk selanjutnya lampu mulai terang sedikit demi sedikit (remang-remang), dan sorotan lampu natural dari belakang layar putih ketika pemunculan penokohan yang menggambarkan hati Nyi Ronggeng Tanji yang dilanda kesedihan dan kekecewaan. Saat itu untuk suasana religi, piñata menggambarkannya dengan sorotan lampu Ultra Violet. Setelah itu Lampu Top (putih) mulai dinyalakan dengan lampu  Wing (merah dan hijau) ketika suasana menggambarkan kebangkitan jiwa Nyi Ronggeng Tanji yang lebih tegas menghadapi kehidupan.





BAB II
DESKRIPSI PENYAJIAN

Nyi Ronggeng Tanji”

2.1.2.  Bentuk Garapan
Tari Nyi Ronggeng Tanji dalam garapan ini merupakan tari kelompok dengan jumlah 6 orang, gerakan yang menjadi titik tolak bersumber dari rumpun tari rakyat yang berkembang di Kab Karawang.

2.1.3.  Sinopsis / Gambaran Tari
Nyi Ronggeng Tanji merupakan seorang  penari yang selalu meliukkan badannya dengan heroik dan erotis untuk memikat penonton agar selalu suka dengan penampilan kesenian ini. Namun begitu, sebagai gadis – gadis lugu wajahnya selalu disembunyikan hanya untuk menahan malu. Ronggeng tetap ronggeng, walau lugu orang lain tak mau tahu, walau lugu dia tetap harus berani dan ceria. Itulah Nyi Ronggeng Tanji.
Kisah hidup seorang Nyi Ronggeng Tanji yang ternyata dibalik gemerlapnya busana dan tebalnya make-up, ada sekelumit kisah sedih cintanya yang ditutupi tanpa diketahui oleh para penggemarnya ataupun masyarakat. Yaitu kisah karena merasa terhinakan oleh kekasihnya yang menganggap bahwa cinta untuk seorang Nyi Ronggeng Tanji hanyalah sebuah cinta sesaat. Hal tersebut tak bisa diterima begitu saja oleh Nyi Ronggeng Tanji. Karena walaupun hanya seorang Ronggeng, tapi dia juga seorang perempuan biasa yang mendambakan cinta sejatinya. Hingga akhirnya Nyi Ronggeng Tanji bangkit kembali dari kesedihannya untuk membuktikan bahwa tidak semua penari Ronggeng dapat dipandang sebelah mata / dihinakan.
Diantara Ronggeng selalu ada permasalahan yang timbul, diantaranya sesama Ronggeng selalu terjadi kesalah pahaman atau lebih cenderung berebut posisi sebagai Nyi Ronggeng Tanji (Primadona) yang selalu di puja-puja oleh penggemarnya. Untuk itu sebelum mempergelarkan tariannya Nyi Ronggeng Tanji selalu melakukan ritual dahulu agar penampilan mereka maksimal, tidak terjadi kesalah pahaman dan penonton banyak yang tertarik terhadap mereka.
Nyi Ronggeng Tanji ini sebenarnya tidak ingin di identikkan dengan penari-penari ronggeng yang mungkin banyak mengumbar sensualitas, dia berharap bahwa pandangan masyarakat terhadap penari Ronggeng Tanji tidak lagi memandangnya dengan pandangan negatif. Untuk itu Nyi Ronggeng Tanji berusaha, dengan bermodalkan keteguhan yang ada dalam jiwanya dia dapat bangkit kembali untuk menjalani kehidupannya dan mengubah pandangan masyarakat menjadi suka apa adanya.
2.2.       Sruktur / Pola Pangadegan
2.2.1.  Koreografi
Garapan Nyi Ronggeng tanji merupakan tarian kelompok dengan jumlah penari 6 orang, adapun koreografi tarian tersebut adalah :, 

NO
S E S I
KETERANGAN
1















2




3






EPISODE I :
1.1.  Penari laki-laki duduk deku, di atas punggungnya duduk penari perempuan.



1.2.  Penari laki-laki dan perempuan berdiri bersamaan
1.3.  Penari laki-laki pergi, penari perempuan duduk kembali

(Lighting gelap)


EPISODE II :
Penari Wanita Tunggal berada di belakang layar (Siluet)

EPISODE III :
3.1. Penari bertelungkup sejajar

3.2. Seluruh penari berdiri
3.3. Penari membentuk posisi V

3.4. Penari membentuk 2 motif












·     Posisi ini menggambarkan tentang seorang Ronggeng yang sedang berhias sebelum pementasan. Keberadaan laki-laki di bawahnya menggambarkan bahwa seorang laki-laki akn bertekuk lutut di hadapan Ronggeng.
·     Posisi ini menggambarkan pergaulan antara laki-laki dengan seorang ronggeng yang sedang bercinta.
·     Posisi ini menggambarkan bahwa seorang Ronggeng akan di campakkan oleh laki-laki atau Terjadi cinta sesaat.




·     Menggambarkan gejolak perasaan seorang Ronggeng yang sedang gundah gulana, Kesedihan dan kemarahan.


·     Posisi ini menggambarkan ritual yang dilakukan sebelum pementasan.
·     Posisi ini menggambarkan ritual sambil berdiri
·     Posisi ini menggambarkan penari Ronggeng memulai kegiatannya dengan mengolah tubuh
·     Pola ini dua penari barisan depan bergerak kearah samping kiri-kanan, dan empat penari lainnya dibelakang berdiri sejajar untuk membentuk pola ditempat
·     Penari bergerak di kedua sudut bergerak kebelakang, dan yang empat orang bergerak membentuk pose pyramid, ketika itu dua orang penari berpose kea rah depan juga
·     Penari bergerak bersamaan membentuk gerakan 4 arah sudut dengan 2 orang sebagai focus di tengah. Hal ini menggambarkan adanya pro-kontra diantara ronggeng untuk memperebutkan siapa yang akan menjadi primadona di dalam pementasan
·     Penari membuat gerakan yang menggambar kan suasana hati ronggeng yang merasa sedih karena di hina oleh kekasihnya. Nuansa sedih dan kecewa tersebut di visualkan dengan suara sinden
·     Penari memvisualkan gerakan dengan berbagai pola yang menggambarkan kebangkitan dari rasa terpuruk menjadi bangkit kembali walau dengan gerakan perlahan
·     Penari memvisualkan kondisi jiwanya yang sudah stabil dalam menghadapi kehidupan yang penuh tantangan ini
·     Penari memvisualkan akhir tarian dengan keyakinan diri dalam menyongsong masa depan

1.1.2.  Iringan
Tarian ini merupakan tarian kelompok, diiringi gamelan Salendro, lagu Peuyeum Gaplek dan nuansa tarian rakyat khas ke karawangan. Penata musik Karawitan pada tari Nyi Ronggeng Tanji  lebih memfokuskan pada penggabungan musik pentatonic dan diantonis. Sebagai tari rakyat tradisional Nyi Ronggeng Tanji diiringi oleh gamelan Salendro diantaranya : Kecrek, Saron, Bonang, Gendang dan Goong, dikolaborasikan dengan alat khas musik Tanji yaitu, Trombone, Trompet dan terbang/rebana Serta pelengkap vocal sinden

1.1.3.  Lighting Plot / Tata Lampu
Untuk penataan cahaya Penata artistik mengikuti koreografi tari dengan pembagian episode adalah sebagai berikut :
1.       Episode I :
Setting lampu gelap, senyap, piñata artistic menerapkan setup panggungnya dengan nuansa natural atau alami. Penata menggunakan lampu Top di belakang layar putih sebagai gambaran sebelum pementasan, Ronggeng biasanya merias diri terlebih dahulu sedangkan lampu wing dengan warna kuning redup dirujukan kearah level bulat.
2.       Episode II :
Peñata memberikan pencahayaan lampu Top di belakang layar putih standby menyala terus, piñata berusaha memberikan gambaran siluet seorang penari yg sedang gundah gulana. sedang lampu Wing di matikan perlahan-lahan
1.       Episode III :
·         Untuk selanjutnya lampu Top di matikan beberapa saat, kemudian pencahayaan mulai dinyalakan kembali sedikit demi sedikit (remang-remang) ketika muncul penokohan sebagai gambaran suasana hati Nyi Ronggeng Tanji yang dilanda kesedihan dan kekecewaan.
·         Lampu Top (putih) mulai dinyalakan dengan diikuti lampu Wing (merah dan hijau) ketika suasana menggambarkan kebangkitan jiwa Nyi Ronggeng Tanji yang lebih tegar menghadapi kehidupan.
·         Pada episode ini lampu Top dan lampu Wing di nyalakan secara bersamaan. Hal ini menggambarkan kondisi jiwa Nyi Ronggeng Tanji sudah mulai stabil dan siap menghadapi kehidupan yang penuh tantangan.
·         Penataan cahaya dengan terang benderang memvisualkan akhir dari tarian dengan menggambarkan keyakinan diri dalam menyongsong masa depan.

1.1.1.  Rias dan Busana
Penata Artistik melirik dari sisi Rias dan Busana untuk Penari Nyi Ronggeng Tanji pada dasarnya tidak lepas dari jenis dan karakter penari Ronggeng Karawang pada umumnya, disamping adanya penambahan variasi kostum dalam arti merupakan pengembangan serta kreativitas Penata itu sendiri. Kemudian untuk Rias wajah, Penata hanya mempertegas cirri dan jenis karakternya saja, yaitu rias cantik dengan sanggul yang dimodifikasikan dengan ornament-ornamen sebagai pemanis agar lebih menarik untuk di tonton.
Adapun busana yang dipergunakan merupakan motif khas dari Karawang seperti :
a.       Kace Panjang dan Apok
b.       Kain berbentuk rok transfaran
c.       Celana Panjang
 Sedangkan Rias dan Sanggul meliputi yaitu :
a.       Gelung Cepol dan kembang ronce           f. Lipstik
b.       Alis bulan sapasi                                   g. Gelung cepol dengan bunga
d.       Eye shadow                                          h. Teplok
e.       Blush-On                                               i. Anting

 1.1.2.  Setting
Pada setting Penata artistic tidak terlalu sulit untuk menerapkan Set Up panggung nya. Pada setting, Penata artistik menerapkan Sett Up panggung nya berupa nuasa natural atau alami. Penata menggunakan sebuah level/ panggung trap berbentuk bulat dengan diameter 1,5 m di tengah agak menjorok kedalam dengan sebuah layar berwarna putih ukuran 2 x 3 m yang di bentang kan berdiri di belakang level bulat. Penata hanya menggunakan lampu-lampu penerangan sebagai dekorasi panggung. Sedangkan untuk beground belakang hanya dibutuhkan sebuah layar berwarna hitam sebagai gambaran bahwa segala bentuk kehidupan hanya berjalan secara alami tanpa rekayasa apapun.

1.2. Daftar Pendukung
1.2.1.        Penari :
1.       Dinda Rakhmavianti Kelly                5. Debby Awalia Thamrin
2.       Citra Nuranteni Putri                                    6. Elin Ratna
3.       Sri Rahayu                                      7. Anggi Wardani
4.       Bella Dawanti                                  8. Sulaeman

1.2.2.        Wiyaga :
1.       Agus sukmana                                8. Endang
2.       Mulyana                                          9. Saca
3.       Natim                                             10. Ayi Trismaya
4.       Komar                                             11. Dayat
5.       Marna                                             12. Nana
6.       Eman                                              13. Saleh
7.       Entis                                               14. Kamad

DATA PRIBADI – PERSONAL DATA

Nama                              : IRMA CINTHA NURMALA
Tempat, Tgl Lahir              : Krw, 26-05-1970
Alamat                             : Perum Sukaseuri Blok F.No.1A
                                          Desa Sarimulya Kecamatan Kotabaru
                                          Kabupaten Karawang
Telepon / Fax / HP.          : - / - /
Kewarganegaraan             :  Indonesia
Tinggi / Berat Badan         : 147 cm / 45 kg
Suami / Istri                     :        - / -
Anak                                : - Citra Nur Anteni Putri
                                          - Dimas Samiaji Putra
                                      
RIWAYAT PENDIDIKAN – EDUCATIONAL RECORD

     FORMAL
         1983               :     SD Negeri Cikampek VII
         1986               :     SMP Negeri 1 Cikampek
         1989               :     SMA Negeri 1 Cikampek
         1992               :     ASTI Bandung, Jur. Seni Tari
         2004               :     UNJ Jakarta
         2008               :     UPI Bandung (S-1)

RIWAYAT PEKERJAAN – WORK EXPERIENCES

      1994 – 1996         :     Guru Honorer di SMA Negeri 1 Cikampek        
      2000 – 2002         :     Guru Tari di DPS International School Texmaco
   2002 – sekarang      :     PNS / Guru d SMP Negeri 1 Tirtamulya - Karawang
 KEGIATAN SENI – ART ACTIVITIES
1985 – Sekarang      :     Penari Lingkung Seni /Studio Tari “Surya Medal” Cikampek                1997 – Sekarang      :     Guru Tari di Lingkung Seni/Studio tari “Surya Medal”  Cikampe
2009               :     Panitia Ulang Tahun Lingkung Seni/Studio tari “Surya Medal”

PENGHARGAAN - AWARDS
 1980               :     Juara I Tari Permainan Anak PKSD tk. Provinsi, di Bdg.
 1983               :     Juara I Festival Tari Kreasi Baru “Tari Banjet” tk. Provinsi,
                                       Kanwil Dep. P dan K Prov. Jawa Barat,
 1985               :     Katagori Lima Besar Terbaik Festival Tari Kreasi Baru Daerah
                                       “Tari Banjet” tk. Nasional di TIM Jakarta
 1987               :     Juara I Festival Helaran “Perikanan dan Peternakan” tk.
                                       Provinsi di Bandung
 1992               :     Juara I Fetival Tari Kreasi Baru  “Soja Arumampes Katon”
                                       tk. Provinsi di Bandung
 1996               :     Juara Umum Festival Helaran “Hajat Bumi Mapag Panen”
                                       tk. Provinsi di Bandung
  1996               :     Penata Tari Festival Tari Kreasi Baru “Ronggeng Keti” tk.
                                       Provinsi di BDG.
  1998               :     Kereografer muda terbaik pada Festival Tari Kreasi Baru
                                       “Terembel” tk. Provinsi di BDG
  2005               :     Kereografer muda terbaik pada Kemilau Nusantara
                                       “Enggrang dan Ronggeng Tanji” di Bdg.
  2007               :     Penata Tari Kemilau Nusantara “Enggrang dan Topeng
                                       Menyon” di Bdg.
  2010               :     Penata Tari Terbaik pada Festival Tari Kreasi Baru. Kota Bogor

1.1.1.1.  Penata Karawitan
DATA PRIBADI – PERSONAL DATA

Nama                              : AGUS SUKMANA,S.Sn.
Tempat, Tgl Lahir              : Karawang, 24 Agustus 1967
Alamat                             :  Dusun Langseb II RT 01/03 Ds. Kertaraharja kec. Pedes
                                          Kabupaten Karawang
Telepon / Fax / HP.          : -- / -- / 085880415136 / 081316950527
Kewarganegaraan             :  Indonesia
Tinggi / Berat Badan         : 157  cm /  70 kg
Suami / Istri                     :        -- /
Anak                                :
                                         
RIWAYAT PENDIDIKAN – EDUCATIONAL RECORD

FORMAL
         1981               :     SD Karangmulya
         1984               :     SMP negeri 1 Rengasdengklok
         1987               :     SMA Negeri Rengasdengklok
         1990               :     ASTI Bandung Program Diploma Tiga (D-3)
         1993               :     STSI Surakarta Program Strata Satu (S-1)
         1998               :     Pendidikan BROADCASTER Leppkindo Bandung



RIWAYAT PEKERJAAN – WORK EXPERIENCES

¨      Tenaga Edukatif (Dosen) di AKSEN Bogor tahun 1995 – 1997.
¨      Pelatih Kesenian di SMUN 15, Bandung tahun 1995 – 1997.
¨      Pelatih Kesenian di SMU & STIE Pasundan, Bandung 1995 – 1999.
¨      Pelatih Kesenian di LSS ITB, Bandung tahun 1998 – 1999.
¨      Pelatih Kesenian di LISENDA ITENAS, Bandung tahun 1998 – 1999.
¨      Tenaga Edukatif (guru) di SMPN 2 Kutawaluya tahun 2002 – sekarang.
¨      Tenaga Edukatif (guru) di SMK PERBANKAN Kutawaluya
tahun 2003 – 2008.

KEGIATAN SENI – ART ACTIVITIES
              
      1988           :    Pemusik Pagelaran Teater “Momok Zaman”, Bandung 
      1989           :    Resital Komposisi Musik “Degung”, Bandung
                            Resital Komposisi Musik “Diya”, Bandung
                            Resital Komposisi Musik “Kandaga”, Bandung
                            Resital Komposisi Musik “Wantilan”, Bandung & Jakarta
                            Rekaman Komposisi Musik “Asmat Dream, New Musik Indonesia”,
                            Jugala Bandung
                            Pemusik Pagelaran Tari “Anggahana”, Bandung
      1990           :    Resital Komposisi Musik “Tepuk”, Bandung
                            Pemusik Pagelaran Tari “Dewi Shinta”, Bandung
                            Resital Musik “Ageman Rasa”, Surakarta
                            Resital Musik “Kabeurat Ati”, Surakarta
                            Pemusik Pergelaran Tari Kreasi Topeng Cirebon  “Panji Asmara”,
                            Surakarta
      1991           :    Resital Musik “Odong-odong”, Surakarta
                            Resital Musik “Gerentes”, Surakarta
                            Pentas Musik dan Tari semalam di Parahyangan, Surakarta
      1992               Pentas Tari dan Musik Kolosal Kirab Remaja Nasional, Jakarta
                            Resital Musik “Kasmaran”, Surakarta
                            Resital Musik “Dar-Der-Dor”, Surakarta
                            Pemusik “Gulate”, Surakarta & Bali
      1993           :    Pemusik Tari Topeng Cirebon “Topeng Lima Karakter”,Surkarta
                            Pemusik Tari “ Jathil “, Surakarta
      1994           :    Penata Musik dan Artistik Paket siaran TV Stasiun bandung
                            Experiment  Music Concer TAEJON EXPO, Korea Selatan
      1995           :    Penata Property Pentas Musik dan Tari Kolosal
                            “ Garuda Marak Buana “ , Jakarta
                            Experiment  Music Concer ZITHERMANIA, Bdg,Jkt,Srkt
                            Rekaman Komposisi Musik Zithermania & Gautam Kumarjha, Bdg.
1995 – 1997     :    Pemusik JUGALA GROUP, Bandung
      1996           :    Pemusik Pagelaran Musik dan Tari Kolosal “ Takbir & Tahmid “, Bdg
                            Pemusik Pagelaran Tari “ Rawayana”, bandung
                            Pemain Rampak Kendang Vs Drum Band Gita Gema Wibawa Mukti,
                            Bandung
                            Pemusik Pagelaran Tari “ Kosong “, Bandung
                            Pemusik Pagelaran Musik dan Tari Kolosal
                            “Mahawira Tatar Sunda”, Bandung
                            Resital Musik “ Karma Ingsun “, Bandung
1998 & 1999     :    Penata Musik dan Artistik Pagelaran September LSS ITB, Bdg
      1999           :    Penata Musik dan Artistik Pagelaran Perdana Lisenda Itenas,
                            Bandung

PENGALAMAN ORGANISASI – ORGANIZATIONAL EXPERIENCES

¨      Aktif d Padepokan JUGALA GROUP, Bandung tahun 1995 – 1997.
¨      Ketua Karang Taruna Desa Kertaraharja Kec. Pedes Kab. Krw
tahun 2007 – sekarang.
¨      Ketua DAPUR SENI DADAKSAKALA desa Kertaraharja Kec. Pedes Kab. Krw
tahun 2001 – sekarang.
¨      Pengelola SAUNG BEUREUM Seni budaya & Kuliner Sunda, Rengasdengklok tahun 2008 – sekarang.
¨      Sekretaris LSM DUTA BANGSA NUSANTARA KARAWANG,
tahun 2010 – sekarang.
¨      Pengurus Dewan Kesenian Karawang (DKK) tahun 2006 – sekarang.

PENGHARGAAN - AWARDS

      1989      :    Peserta Lokakarya tentang “Dasar-dasar dalam bidang komposisi music”,
                        ASTI Bandung.
      1997      :    Peserta Seminar “Seni Tradisional dan Prospeknya” dalam  rangka
                        Dies Natalis ke-2 STSI Bandung
      2002      :    Peserta Pelatihan Guru Kesenian tk. Kabupaten karawang,
                        di selenggarakan oleh Dinas Pendidikan Kabupaten karawang
      2003      :    Peserta Penataran Guru Kesenian tk. Kabupaten karawang,
                        di selenggarakan oleh Dinas Pendidikan Kabupaten karawang
      2011      :    Peserta Pemberdayaan Sarjana Seni tahun 2011,
                        di selenggarakan oleh Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Prov. Jabar
      2011      :    Instruktur Manajemen Produksi pada Workshop Teater Pelajar,
                        Di selenggarakan oleh Disbudpar Kab. Karawang
      2011      :    Peserta Saresehan Penayangan Film dan Diskusi Kebudayaan
                        di Karawang, 27 Juni.
                        Peserta Saresehan Festival Kesenian Tradisional
                        di Karawang, 28 Juni
                        oleh Kementrian Kebudayaan dan Pariwisata, Direktorat
                        Jendral Nilail Budaya seni dan Film, Balai Pelestarian Sejarah
                        dan Nilai Tradisional Bdg.


1.1.1.2.  Penata Artistik

DATA PRIBADI – PERSONAL DATA

Nama                              : CEPI MOH. THAMRIN W.
Tempat, Tgl Lahir              : Bandung, 30 Desember 1964
Alamat                             : Perum Sukaseuri Blok F.No.1A
                                          Desa Sarimulya Kecamatan Kotabaru
                                          Kabupaten Karawang
Telepon / Fax / HP.          : - / - /
Kewarganegaraan             :  Indonesia
Tinggi / Berat Badan         : 161 cm / 60 kg
Suami / Istri                     :        - / Wiwin
Anak                                : - Debbi Awaliyah Thamrin
                                          - Widuri Thamrin
                                          - Wizhia Thamrin

RIWAYAT PENDIDIKAN EDUCATIONAL RECORD

     FORMAL
         1977               :     SD Negeri Cikampek VII
         1981               :     SMP Negeri 1 Cikampek
         1984               :     SMA Negeri 1 Cikampek
         1990               :     IKOPIN Fak SDM Jur. Personalia

NON FORMAL
        1997               :     Peserta Pelatihan ANALISA JABATAN Lembaga Managemen
                                    Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia di PT Pupuk Kujang
         1997               :     Peserta Pelatihan DHN Training CAREER SUPPORTING &
                                    DEVELOPMENT TAX ACCOUNTING di jakarta
     
   1999               :     Peserta Pelatihan BASIC SUPERVISORY MANAGEMENT
                              di PT Pupuk Kujang      
         2008               :     Pelatihan Tutor Lembaga Pendidikan Non Formal 40 jam
                                    DBE-3 USAID Indonesia Jawa Barat – Banten, Lembang
         2008               :     Pelatihan Penguatan Komite Sekolah I
                                    DBE-1 USAID Indonesia Jawa Barat – Banten, Kotabaru

RIWAYAT PEKERJAAN – WORK EXPERIENCES

Bekerja sebagai karyawan di salah satu anak perusahaan PT Pupuk Kujang  (Persero) yang bergerak dibidang kemasan Plastik yaitu perusahaan PT Megayaku Kemasan Perdana / Packaging Industries. Selama 16 th mulai dari tgl 01 Oktober 1990 s/d 16 Oktober 2006. Dengan jabatan Kepala Seksi Personalia & Umum.

PENGALAMAN ORGANISASI – ORGANIZATIONAL EXPERIENCES

¨      Sebagai Sekretaris P2K3 PT. Megayaku Kemasan Perdana pada tahun 1992 s/d 1997.
¨      Sebagai Seksi Pemuda AMPI (Angkatan Muda Pembaharuan Indonesia) DPC Karawang Periode Th 1992 s/d 1997
¨      Sebagai Anggota AMS (Angkatan Muda Siliwangi) Ranting Cikampek Periode 1992 s/d 1997
¨      Ketua PORPURI (Persatuan Olah Raga Perumahan Sukaseuri) dari th 2005.
¨      Sebagai Sekretaris  Organisasi Radio Amatir Republik Indonesia Daerah Jawa Barat (ORARI) Lokal Cikampek.


PENGALAMAN POLITIK – POLITICAL EXPERIENCES
              
¨      PANWAS Kecamatan Kota Baru PILGUB /WK.GUB TH 2008
¨      PANWAS Kecamatan Kota Baru Pemilu Legeslatip dan Pilpres Th 2009.

KEGIATAN SENI – ART ACTIVITIES
              
   1985 – Sekarang      :     Penari Lingkung Seni /Studio Tari “Surya Medal” Cikampek       
   1997 – Sekarang      :     Wkl Ketua I Lingkung Seni/Studio tari “Surya Medal” Cikampek
            2009               :     Panitia Ulang Tahun Lingkung Seni/Studio tari “Surya Medal”

PENGHARGAAN - AWARDS

         1980                  :     Juara I Tingkat Propinsi Jawa Barat dalam PORSENI SLTP
                                       Seni tari Klasik


1.1.1.3.  Penulis Naskah/Publikasi
DATA PRIBADI – PERSONAL DATA

Nama                              : NANDANG MOCH. C. MAULANA
Tempat, Tgl Lahir              : Karawang, 02 – 04 - 1968
Alamat                             : Perum PMI 2 Blok D5 No. 19/20 RT 02/04
                                          Desa Pangulah Utara Kecamatan Kotabaru
                                          Kabupaten Karawang
Telepon / Fax / HP.          : - / 083820514888
Kewarganegaraan             :  Indonesia
Tinggi / Berat Badan         : 161 cm / 65 kg
Suami / Istri                     :        - / Mauldansari
Anak                                : - Moch. Ramma Maulana Aa.
                                          - Moch. Laksmana P. Maulana
                                      
RIWAYAT PENDIDIKAN – EDUCATIONAL RECORD

     FORMAL
         1981               :     SD Negeri Cikampek VII
         1984               :     SMP Negeri 1 Cikampek
         1987               :     SMA Negeri 1 Cikampek
         1992               :     STIE YPKP Bdg, Jur. Akuntansi (D-3)
         1996               :     IKOPIN Bdg, Fak. SDM, Jur. Personalia (S-1)

NON FORMAL
         1992               :     Pelatihan dan Pengenalan Komputer
                                    Sistem Program WordStar, Cikampek
         2008               :     Pelatihan Tutor Lembaga Pendidikan Non Formal 40 jam
                                    DBE-3 USAID Indonesia Jawa Barat – Banten, Lembang
         2008               :     Pelatihan Penguatan Komite Sekolah I
                                    DBE-1 USAID Indonesia Jawa Barat – Banten, Kotabaru
         2008               :     Pelatihan Penguatan Komite Sekolah II
                                    DBE-1 USAID Indonesia Jawa Barat – Banten, Kotabaru

RIWAYAT PEKERJAAN – WORK EXPERIENCES

      1990 – 1991         :     SPBU Niagayaku Kujang, Cikampek, Operator Curah
      1992 – 1994         :     BPR TATA BANK Karawang, Divisi Tabungan &  Deposito
      1994 – 1996         :     Percetakan Purnama Karawang, Bagian Setting Layout
      1997 – 1999         :     PT. Oka Logistama Indomobil, BIC Purwakarta,
                                       Wood & Pack             Division
      2000 – 2004         :     Manager Lembaga Pendidikan dan Pelatihan Komputer
                                       “Surya Medal” Cikampek
   2006 – Sekarang      :     Percetakan Purnama Karawang, Bagian Setting Design Grafis
   2008 – Sekarang      :     Majalah Perjuangan Karawang, Bagian Setting Layout

PENGALAMAN ORGANISASI – ORGANIZATIONAL EXPERIENCES

      2004 – 2007         :     KoordBid. Pemuda , Angkatan Muda Siliwangi (AMS)
                                       Ranting Kotabaru
   2007 – Sekarang      :     Bendahara II Angkatan Muda Siliwangi (AMS) Ranting Kotabaru
   2006 – Sekarang      :     Pengurus Dewan Kesenian Karawang, (DKK) Karawang
   2008 – Sekarang      :     Pengurus Karang Taruna Indonesia Kecamatan Kotabaru

KEGIATAN SENI – ART ACTIVITIES
              
   1985 – Sekarang      :     Penari Lingkung Seni /Studio Tari “Surya Medal” Cikampek       
      1989 – 1992         :     Mendirikan Grup band Kampus “Twentyone Band”, Bandung
   1997 – Sekarang      :     Sekretaris Lingkung Seni/Studio tari “Surya Medal” Cikampek
      1997 – 2006         :     Pembina Group Band “Zawaband” Cikampek
            2001               :     Panitia Evaluasi Kegiatan Musik remaja, Cikampek
            2002               :     Panitia Festival Musik Kreatif Gita Music, Cikampek
      2002 – 2004         :     Pengurus Gita Music Cikampek          
   2006 – Sekarang      :     Pembina Group band “Sollasi” Kotabaru
            2009               :     Panitia Ulang Tahun Lingkung Seni/Studio tari “Surya Medal”
   2010 – sekarang      :     Melaksanakan Kegiatan Kesenian dan pengiriman tim Kesenian
                                       bersama dengan Disbudpar Kab. Karawang

PENGHARGAAN - AWARDS

      1980      :    Juara I Tari Klasik PKSD tk. Kabupaten, Karawang
      1993      :    Penata Cahaya Tari Ronggeng Keti pada Pekan Karya Cipta
                        Tari se – Jabar 1993, Kanwil Dep. P dan K Prov. Jawa Barat,
                        Taman Budaya Bandung
      1995      :    Peserta Festival Tari Kreasi Tingkat Provinsi Jawa Barat,
                        Kanwil P dan K Prov. Jawa Barat. Bandung.
      2010      :    Nominasi Penulis Naskah  Festival Tari Kreasi baru Tkt Prov. Jawa Barat,
                        Dinas  Pariwisata & Kebudayaan Prov. Jawa Barat, Kota Bogor.
      2011      :    Peserta Saresehan Penayangan Film dan Diskusi Kebudayaan
                        di Karawang, 27 Juni
                        Peserta Saresehan Festival Kesenian Tradisional, di Karawang, 28 Juni
                        oleh Kementrian Kebudayaan dan Pariwisata, Direktorat
                        Jendral Nilail Budaya seni dan Film, Balai Pelestarian Sejarah
                        dan Nilai Tradisional Bdg.
                        Peserta Saresehan Seni Kontemporer 2011
                        “Seni Tari Kontemporer Local to Global” tk. Prov. Jawa Barat, 
                        Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Prov. Jawa Barat, Bandung 26 Juli


1.1.2.        Nama Sanggar / Lembaga Institusi
Nama Sanggar / Lembaga           :  Lingkung seni / Studio Tari SURYA MEDAL
Tempat dan Tahun berdiri           : Cikampek, 10 Agustus 1964
Kegiatan sanggar / Lembaga       :
·         Pendidikan dan Latihan Tari, baik tari daerah Jawa Barat maupun tari daerah lainnya.
·         Pendidikan dan Latihan Karawitan Degung untuk tingkat pelajar dan umum.
·         Pendidikan dan Latihan Musik Modern seperti Band, Organ dangdut, dll.
·         Pendidikan dan Latihan Vokal, baik Modern maupun Tradisional.
·         Surya Medal Management, sebagai wadah entertainment
·         Panggilan Pementasan baik swasta, perorangan maupun Instansi pemerintah.
·         Surya Medal Design & Print Offset, Usaha Percetakan yang dikelola.
Kegiatan yang pernah di ikuti     :
Sejak tahun 1971 sampai sekarang, Surya Medal selalu selalu turut serta aktif dalam berbagai kegiatan seperti festival, lomba tari, PKSD dan Porseni. Selama ini Surya Medal telah mendapatkan beberapa penghargaan dari mulai Tingkat Kecamatan, Kabupaten sampai dengan Tingkat Nasional. (bukti fisik terlampir dalam Profile Surya Medal yang disimpan di Disbudpar Karawang).



1.1.3.        Publikasi
Publikasi dalam kegiatan Festival Nasional Kesenian Tari Nusantara Tahun 2011 kali ini, kami mengetengahkan sebuah paparan tentang isi atau tema dari sajian Nyi Ronggeng Tanji. Ada sekelumit kejadian yang tidak di ketahui oleh masyarakat tentang sosok Nyi Ronggeng Tanji yang sebenar nya. Untuk itu publikasi yang kami sampaikan adalah menceritakan tentang sosok Nyi Ronggeng Tanji di balik Rias wajahnya dan gemerlap nya gaun.
Adapun bentuk publikasi yang kami buat adalah sebagai berikut :
1.       X-Banner adalah salah satu Publikasi berbentuk Pamplet yang akan d pasang di depan Pintu masuk Gedung Kesenian Jakarta pada saat pelaksanaan Festival.
2.       Leaplet adalah brosur yang akan di bagikan kepada pengunjung Festival pada saat pelaksanaan Festival.
3.       Surat Kabar / Koran nasional atau daerah  yang akan di publikasikan 10 Hari sebelum pelaksanaan Festival.
4.       Broadcasting Radio daerah yang akan di siarkan 10 hari sebelum pelaksanaan festival
5.       Website atau Internet yang akan di Upload 1 bulan sebelum pelaksanaan festival.

BAB III
PENUTUP

Keberhasilan dalam mencapai sasaran tidak lepas dari peran pemerintah dalam memberikan pembinaan. Pada teknis operasional kami telah mempersiapkan berbagai perangkat dan system menejerial yang mengatur tata laksana kegiatan tari tradisi ini sehingga seluruh pelaku dapat bertanggung jawab penuh terhadap keberhasilan penggarapan yang di kelolanya.
Demikian dengan rasa hormat yang teramat dalam kami sampaikan Naskah Festival Nasional Kesenian Tari Nusantara tahun 2011 yang berjudul “NYI RONGGENG TANJI” dari Provinsi Jawa Barat, dengan Harapan semoga segala pelaksanaan  penggarapan  yang kami rencanakan dapat memberikan tatanan baru dalam ruang lingkup kesenian khususnya di Provinsi Jawa Barat umumnya di seluruh Nusantara. Selain itu mudah-mudahan hasil akhir dari Naskah Festival Nasional Kesenian Tari Nusantara tahun 2011 yang berjudul “NYI RONGGENG TANJI” ini dapat membantu pemerintah dalam konteks tujuannya. Dalam memaksimalkan pelaksanaan Pelestarian dan pengembangan Seni Budaya Tradisional tersebut.. Dan kami menghaturkan permohonan maaf serta do’a restunya dari masyarakat Jawa Barat demi tercapainya harapan…………
“TANDANG NYANGGA BUDAYA,
  BAKTI BEBELA NAGARA KU BALUNGBANG RASA”
Terima kasih.


Karawang, Agustus 2011
Penulis

NANDANG MOCH. CHAKRA



DAFTAR PUSTAKA

  • Dewan Kesenian Karawang. 2006. Program Kerja Profile Dewan Kesenian Karawang. Karawang :
  • Hj. U. Warliyah,S.Pd. dkk. 2007. Kabupaten Karawang dalam Dimensi Budaya. Karawang : Dinas Penerangan Pariwisata dan Budaya Kab. Karawang.
  • Adhitia, Narasumber, seniman Tanji Dor, Rengas Dengklok karawang.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar